Tentang Kami/Tim

Palari Films adalah perusahaan produksi film yang didirikan tahun 2016 di Jakarta, Indonesia oleh Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021), film produksi Palari Films yang memenangkan Golden Leopard yang merupakan penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno ke-72. Ini merupakan terobosan baru untuk perfilman Indonesia. Seperti Dendam merupakan film panjang Edwin yang ke-5, dibintangi oleh Marthino Lio, Ladya Cheryl, Reza Rahadian, dan Ratu Felisha. Film ini juga terpilih di Festival Film Internasional Toronto 2021, Festival Film Hamburg 2021, Festival Film Internasional Busan 2021, sebagai film pembuka di Festival Film Internasional Singapura 2021, dan puluhan festival film lainnya.

Dear David (2023), film terbaru dari Palari Films yang merupakan film asli Netflix. Dear David merupakan film remaja progresif, disutradarai oleh Lucky Kuswandi dan dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Emir Mahira, dan Caitlin North Lewis.

Piknik Pesona (2022), sebuah antologi sepuluh film pendek yang merupakan hasil kolaborasi Vision Pictures dan Palari Films. Piknik Pesona menampilkan keberagaman Indonesia. Disutradarai oleh sepuluh sutradara muda dan berbakat Indonesia. Mereka adalah Abe, Aditya Ahmad, Anggun Priambodo, Ariani Darmawan, Gianni Fajri, Gugun Arief, Tumpal Tampubolon, M. Reza Fahriyansyah, Winnie Benjamin, dan Wisnu Surya Pratama.

Ali & Ratu-Ratu Queens (2021), film produksi Palari Films yang juga merupakan film original Netflix. Film drama keluarga yang menyentuh hati dan sedikit sentuhan komedi ini adalah karya Lucky Kuswandi, dan dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Marissa Anita, Nirina Zubir, Tika Panggabean, Happy Salma, dan Asri Welas. Ali & Ratu-Ratu Queens adalah film yang paling sukses secara komersial dan mendapat penghargaan 'Film Favorit' di Festival Film Indonesia 2021. Sejak tayang awal bulan Juni 2021 di Netflix, film ini menjadi film yang paling banyak ditonton di Netflix Indonesia dan Netflix Malaysia.

Aruna & Lidahnya (2018), film panjang ke-dua Palari Films yang disutradarai oleh Edwin. Diadaptasi dari novel terlaris karya oleh Laksmi Pamuntjak dan dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid, dan Oka Antara. Film ini memenangkan dua dari sembilan nominasi Festival Film Indonesia 2018, termasuk Nicholas Saputra untuk “Aktor Pendukung Terbaik” dan Titien Wattimena untuk “Skenario Adaptasi Terbaik”. Aruna & Lidahnya terpilih untuk diputar di Festival Film Berlinale ke-69 2019 sebagai bagian dari Program Sinema Kuliner.

Posesif (2017), film drama remaja yang disutradarai oleh Edwin dan merupakan film panjang perdana produksi Palari Films. Film ini memenangkan tiga Piala Citra di Festival Film Indonesia pada 2017, termasuk Edwin untuk “Sutradara Terbaik”, Putri Marino untuk “Aktris Terbaik”, dan Yayu Unru untuk “Aktor Pendukung Terbaik”. Posesif (2017) menempatkan Palari Films di pusat industri film Indonesia, dan Edwin sebagai sutradara yang diakui secara kritis untuk film komersial dengan kualitas artistik yang unik. Di pasar internasional, Posesif (2017) ditayangkan di Singapore International Film Festival 2017, Hong Kong International Film Festival 2018, Osaka Asian Film Festival 2018, dan CinemAsia Film Festival 2018 di Amsterdam.

Terbaru, Palari Films akan merilis film misteri horor
Tebusan Dosa (2024) , disutradarai oleh Yosep Anggi Noen dan film panjang terbaru Edwin, Kabut Berduri (2024) yang merupakan film original Netflix.

Palari Films berupaya untuk menghasilkan film yang autentik dan berkualitas tinggi, dapat diakses tapi substansial dan menarik bagi pasar Indonesia dan Internasional.
Meiske Taurisia
Produser
Meiske Taurisia adalah seorang produser film dan pendidik/mentor produksi film asal Indonesia. Ia memiliki latar belakang pendidikan di bidang Arsitektur dan Desain Tekstil, serta Magister bidang Kebijakan Publik.Pertama kali memasuki industri film pada tahun 2004 sebagai Desainer Kostum, kemudian beralih fokus sebagai Produser Film. Meiske adalah salah satu pendiri rumah produksi Palari Films pada tahun 2016 (www.palarifilms.com). Sebagai produser, filmografinya hingga saat ini mencakup 11 film layar lebar dan 8 film pendek yang mencakup Postcards from the Zoo (2012), berkompetisi di Berlinale 2012, dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) sebagai film Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan Golden Leopard, Locarno 2021. Film terkenal lainnya di pasar domestik Indonesia antara lain Posesif (2017), Aruna & Lidahnya (2018), dan Ali & Ratu Ratu Queens , Netflix Original (2021) yang menduduki peringkat pertama di Indonesia dan Malaysia, serta mendapatkan predikat ‘Judul Film Paling Banyak Ditelusuri’ di Indonesia oleh Google. Selain produksi film, ia mendirikan Yayasan Cipta Citra Indonesia pada tahun 2012 (www.ciptacitra.id) yang fokus pada program-program pendukung ekosistem film independen di Indonesia; seperti program LOCK (Lab Olah Cerita & Kisah) adalah laboratorium film untuk sineas Indonesia sejak tahun 2018. Ia juga menjadi mentor dalam produksi film, baik dalam negeri maupun internasional.
Muhammad Zaidy
Produser
Muhammad Zaidy yang akrab disapa Eddy memulai kariernya sebagai C asting Director dan Asisten Produksi di industri film Indonesia. Pada tahun 2015, Eddy kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan master program Film Producing di New York dan menjadi ko-produser Mira Lesmana di film Athirah (2016) yang memenangkan 6 Piala Citra. Bersama Meiske Taurisia dan Edwin, Eddy kemudian mendirikan Palari Films dan memproduseri beberapa film panjang, Posesif (2017), Aruna & Lidahnya (2018), Ali & Ratu-Ratu Queens (2021), serta Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) yang menjadi film Indonesia pertama yang meraih penghargaan Golden Leopard di Festival Film Internasional Locarno 2021. Film terbarunya Dear David (2023) & Kabut Berduri (2024) merupakan film original Netflix dan Tebusan Dosa (2024), film horor misteri, akan tayang di bioskop tahun ini.
Edwin
Sutradara, Penulis Naskah, dan Produser
Seorang sutradara, produser, dan penulis naskah. Edwin merupakan salah satu pembuat film paling menonjol di generasinya di Indonesia. Film pendeknya Kara, Anak Sebatang Pohon (2005) dipertontonkan di Director’s Fortnight Cannes Film Festival. Pada 2008, film panjang pertamanya Babi Buta yang Ingin Terbang (2008) menerima FIPRESCI Prize di Festival Film Internasional Rotterdam 2009. Film panjang keduanya Postcards from the Zoo (2012) dinominasikan untuk Golden Bear pada Berlinale 2012. Serta berhasil meraih Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Internasional Locarno 2021 untuk film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021). Film terbarunya, Kabut Berduri (2024) merupakan film original Netflix.
Irin Junirman
Produser Digital
Malang melintang di dunia pertelevisian Indonesia sejak tahun 2000, Irin Junirman pernah bekerja untuk Indosiar, Trans TV, Trans7, Net TV dan menggawangi berbagai program andalan Indonesia sebagai Producer, Executive Producer dan AVP Programming & Production Support. Di tahun 2004, ia meraih penghargaan untuk Best Reality Programme Dunia Lain - Lawang Sewu di Asian Television Awards 2004. Di 2019, ia bergabung di Palari Films sebagai Chief Operation dan Film & Digital Producer . Ia telah memproduseri antologi Piknik Pesona (2022) yang terdiri dari sepuluh film pendek dari sepuluh sutradara Indonesia yang pertama kali ditayangkan sebagai Film Pebuka di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022. Evakuasi Mama Emola (2022) yang mendapatkan Piala Citra untuk Film Cerita Terbaik di Festival Film Indonesia 2023 merupakan salah satu film pendek dari antologi Piknik Pesona.